KONI Grobogan Siapkan 500-an Atlet Untuk Porprov Jateng 2023
Saiful Anwar
Kamis, 10 Februari 2022 18:38:28
MURIANEWS Grobogan - KONI Grobogan menyiapkan lebih dari 500 atlet untuk Poprov Jateng 2023 mendatang. KONI Grobogan sebelumnya telah memanggil pengcab ke-Kabupaten Grobogan untuk verifikasi data atlet dan pelatih.
Wakil Ketua II KONI Grobogan Ukky Juli Setyawan mengungkapkan, dari 55 pengcab yang berada di bawah naungan, hanya beberapa yang belum diverifikasi. Cabor tersebut adalah Squash, Yongmodoo, dan Tenis Lapangan.
“Untuk jumlah atlet sudah pasti lebih dari 500 orang. Untuk tepatnya belum, karena nanti ada verifikasi akhir sekitar penghujung bulan ini,” kata Ukky, Kamis (10/2/2022).
KONI Grobogan, akan melihat kualitas para atlet dan pelatih sebelum disetujui menjadi bagian dari peserta cabor masing-masing. Mereka akan diverifikasi apakah masuk di lini pertama, kedua atau ketiga.
Ukky menambahkan, untuk pelatih lini pertama, minimal sudah memiliki sertifikasi tingkat provinsi atau nasional. Sedangkan untuk atlet, lini pertama yakni yang memiliki prestasi juara pertama di ajang level provinsi. Sedangkan, untuk lini kedua dan ketiga yang sertifikasi atau prestasinya lebih rendah.
KONI Kabupaten Grobogan. (Grafis)[/caption]
MURIANEWS Grobogan - KONI Grobogan menyiapkan lebih dari 500 atlet untuk Poprov Jateng 2023 mendatang. KONI Grobogan sebelumnya telah memanggil pengcab ke-Kabupaten Grobogan untuk verifikasi data atlet dan pelatih.
Wakil Ketua II KONI Grobogan Ukky Juli Setyawan mengungkapkan, dari 55 pengcab yang berada di bawah naungan, hanya beberapa yang belum diverifikasi. Cabor tersebut adalah Squash, Yongmodoo, dan Tenis Lapangan.
“Untuk jumlah atlet sudah pasti lebih dari 500 orang. Untuk tepatnya belum, karena nanti ada verifikasi akhir sekitar penghujung bulan ini,” kata Ukky, Kamis (10/2/2022).
KONI Grobogan, akan melihat kualitas para atlet dan pelatih sebelum disetujui menjadi bagian dari peserta cabor masing-masing. Mereka akan diverifikasi apakah masuk di lini pertama, kedua atau ketiga.
Ukky menambahkan, untuk pelatih lini pertama, minimal sudah memiliki sertifikasi tingkat provinsi atau nasional. Sedangkan untuk atlet, lini pertama yakni yang memiliki prestasi juara pertama di ajang level provinsi. Sedangkan, untuk lini kedua dan ketiga yang sertifikasi atau prestasinya lebih rendah.
Lebih lanjut, Ukky menerangkan, dari 50 lebih pengcab itu, cabor yang paling banyak menyumbang atlet yakni cabor beladiri. Sebab, di cabor beladiri banyak nomor perorangan yang menjadi andalan untuk meraih medali.
Adapun untuk cabor beregu, dalam satu cabor minimal ada satu tim putra-putri. Di cabor-cabor itu pun nantinya akan ditentukan siapa yang masuk ke lini pertama, lini kedua, dan ketiga.
“Biasanya satu tim kan tidak semuanya jago. Nanti siapa yang direkomendasi masuk ke lini satu, lini kedua, lini ketiga, begitu,” tutupnya.
Reporter: Saiful Anwar
Editor: Budi Erje
